Nimpung Di Pura Dalem Srijati

NIMPUNG DI PURA DALEM SRIJATI

Nimpung merupakan sebuah kegiatan adat yang rutin dilakukan oleh Krama Pengempon Pura Dalem Srijati setiap Pujawali. Pujawali yang jatuh pada setiap Buda Kliwon Pegatwakan. Adapun kegiatan tersebut telah dilakukan secara turun temurun. Menurut Kelian Peletan Pura Dalem Srijati, Beliau Sendiri tidak tahu pasti bagaimana asal muasal kegiatan Nimpung itu bisa dilaksanakan dan bisa diwariskan ke generasi pengempon sampai saat ini.

Tradisi Nimpung adalah sebuah kegiatan yang menggarap olahan Makanan Khas Bali, yaitu berupa Sate dan Lawar Urap Kelapa. Olahan tersebut juga dibuat Upakara Be Banten yang dihaturkan Ke Pura Prajapati Srijati dan Pura Dalem Khayangan. Sisa dari Upakara tersebut baru dibagi rata ke setiap Pengempon dengan sarana Sengkui (anyaman daun Kelapa ) Kegiatan nimpung sendiri kalau dimaknai secara sosial lebih merupakan kegiatan Silaturahmi antar Pengempon Pura Dalem Srijati yang dilaksanakan secara gotong royong atau Bersama-sama.

Adapun pengempon yang terlibat berasal dari 6 Banjar di Desa Sibanggede, antara lain Br. Srijati, Br. Badung, Br. Pane, Br. Pekandelan, Br. Senggu dan Br. Tagtag. Selain Banjar pengempon tersebut juga ada pengempon yang berasal dari luar Desa yaitu Br. Darmasaba dan Br. Cabe Desa Darmasaba yang keseluruhan berjumlah 286 KK. Kegiatan Nimpung dilaksanakan di Wantilan Pura Dalem Srijati dimulai dari Jam 06.00 Wita sampai jam 09.00 Wita.

Nimpung tetap dilaksanakan karena keinginan Krama Pengempon melestarikan tradisi yang bisa dikatakan cukup unik, karena disini unsur kebersamaan sangat tinggi yaitu dari Pengempon Untuk Pengempon. Dengan sarana juga masih menganut warisan yaitu setiap pengempon diwajibkan membawa Sengkui 2 buah dan Kelapa 2 Butir. Dalam menjalankan kegiatan Upacara, Tradisi Nimpung masih bisa bertahan hingga saat ini, dan semoga terus menjadi warisan yang tidak pernah punah ditengah gempuran moderenisasi tata Kelola dalam berkegiatan Adat. *kim.Kd.M